TUGAS
TEORI ORGANISASI UMUM

NAMA : FRANSISCO
NPM : 14114371
KELAS : 2KA10
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak.[butuh rujukan]Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.[butuh rujukan] Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Pengertian Komunikasi Secara
Umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi
antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan
mudah. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang berasal
dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama yang
memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari
dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami.
JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
Makna Komunikasi
Istilah komunikasi atau
dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan
bersumber dari kata communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Pentingnya Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan
dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi
adalah prasyarat kehidupan manusia.
Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa
komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun
organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi
apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan
manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Sebagai makhluk sosial,
kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima
pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi
selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik
fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada
sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu
bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan
oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa
yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain
baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat
membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di
sekitarnya.
Jenis Komunikasi
Untuk mengetahui
komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan komunikasi dibedakan
menjadi tiga menurut jenisnya: (Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa
Bandung. 1986)
a. Downward Communication
Koordinasi melalui rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan koordinasi itu mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah. Komunikasi ini bersifat satu arah dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi yang disampaikan meliputi antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus diikuti oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber.
Makin jelas atau pasti
suatu kegiatan atau pekerjaan makin kurang bimbingan atau
pemrosesaninformasi yang diperlukan, sehingga pemimpin cukup
mengkoordinasikan pekerjaan bawahan melalui rencanakerja yang telah
disiapkan.
b.
Upward Communication
Koordinasi melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu.
Koordinasi melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu.
c.
Komunikasi Horizontal atau Diagonal
Koordinasi melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam organisasi.
Koordinasi melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam organisasi.
Informasi dipakai pemimpin
bilamana karakteristik tugas atau pekerjaan itu mengandung derajat ketidak
pastian yang tinggi.
Dalam kondisi tugas atau
pekerjaan semacam ini pemimpin atau bawahan amat membutuhkan pemrosesan
informasi yang tinggi berkaitan enggan tugas atau pekerjaan yang dilaksanakan,
masukan-masukan tidak hanya dari kelompok atau unit kerjanya sendiri, akan
tetapi memerlukan pula informasi dari unit-unit kerja lain dalam organisasi
itu.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah
bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga
suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana
seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan
dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Communico,
communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana
komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan.
Pada umumnya komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan
menunjukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya.
Komunikasi ini disebut komunikasi nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia
dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi
sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak
lain.
a. komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Pesan
adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
c. Penerima
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
d. Feedback
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
KASUS KOMUNIKASI
Dalam lingkungan sekitar saya,saya telah
mengamati sebuah kelompok yang ada di kelas yang memiliki system komunikasi
yang terdapat dalam system komunikasi kelompok seperti dalam psikologi
komunikasi. Dalam kelompok ini terlihat beberapa sistem komunikasi kelompok
yakni seperti komunikasi in group, yakni sebuah perasan in-group
diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas, kesenangan, dan kerja sama.
Nah dalam kelompok ini komunikasi
kelompok in group sering di gunakan, hal ini di buktikan dengan adanya
kelompok lain yang mereka anggap bertentangan dengan kelompok mereka dan
bisa dikatakan kelompok lain tersebut adalah kelompok out group dari
mereka. Bagaimana hal itu terjadi? Dan apa yang menjadi sebab terjadinya hal
tersebut?
Jadi dalam sebuah kelompok
kelas tersebut para anggotanya memiliki anggapan kelompok mereka jauh
lebih baik di bandingkan kelompok lain tadi (klompok out group), dalam
satu kelompok ini memiliki sebuah angapan juga bahwa anggota kelompok sendiri
dipandang sebagai “orang kita” bukan orang lain “keluarga sendiri” dan
sebagainya, yakni ada sedikit banyak identifikasi di antara oknum dengan
kelompoknya, tetapi anggota dari kelompok lain dipandang sebagai “orang
lain/asing” (bukan orang kita). Dalam kelompok kelas ini juga ada beberapa
interaksi atau kegiatan yang mereka lakukan:
Ø sering pergi kesuatu tempat
bersamaan dengan anggota kelompok mereka
Ø bergerombol membahas
sesuatu dg kelompoknya
Ø melakukan kegiatan yang mereka rasa
bisa membuat senang mereka
B . Masalah yang timbul
Nah dari sikap in group ini ada beberapa masalah yang di timbulkan diantaranya
adalah sebagai berikut:
Masalah yang sering timbul
yakni adanya perselisihan di antara kelompok in group dengan kelompok out
group, yah al ini bisa terjadi karena pada hakekatnya dalam kelompok in group
memiliki perasaan “In group” terhadap ”orang kita” dapat bervariasi dari sikap
ramah-tamah dan good-will sampai menjadi solidaritas mati-matian. Begitu pula
sikap “Out group” dapat beralih dari sikap menyisihkan orang lain sampai sikap
bermusuhan dengan keras. Dan perselisihan ini biasanya di picu oleh beberapa
sebab contoh kecilnya yakni adanya saling ejek tentang kelompok mereka, dari
efek saling ejek ini biasanya yang terlibat hanya antar individu namun karena
dalam sebuah kelompok in group ini menganggap bahwa ada keterikatan antar
anggotanya maka jadilah perselisihan yang dimana seluruh anggota bergerak demi
solidaritasnya terhadap salah satu anggota mereka.
C . Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalah yang mereka lakukan yakni dengan mempertemukan
individu yang berselisih tadi dengan adanya seseorang yang menengahi yang
netral tidak memihak dari salah satu dari mereka, dan di musyawarahkan
sebenarnya apa yang terjadi dan jika sudah di ketahui permasalahanya apa , dari
pihak yang memuali duluan untuk meminta ma’af. Namun yang namanya perselisihan
antar kelompok in group dan out group in ya jika masalah satu sudah
terselesaikan maka di kemudian hari akan timbul masalah-masalah lain karena
mereka tetap menganggap bahwa ini kelompok “kami atau kita” (in group)dan
kelompok lain(out group) “mereka”