Senin, 30 April 2018

5 BANK TERTUA DI INDONESIA

5 BANK TERTUA di INDONESIA
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk: Tahun 1895
PT Bank Rakat Indonesia Tbk. (BRI) menjadi bank tertua di Indonesia, yang didirikan pada 16 Desember 1895 oleh Raden Aria Wirjaatmadja, di Purwokerto, Jawa Tengah. Awal didirkan bank ini diberi nama Hulpen Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kamum Priyayi, berkebangsaan Indonesia atawa pribumi.
Setelah masa kemerdekaan, BRI menjadi bank pertama miliki pemerintah. Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1946 Pasal 1 yang menegaskan BRI menjadi bank milik pemerintah. Kini, BRI menjadi salah satu terbesar milik pemerintah, bahkan jumlah nasabahnya pun tercatat yang paling banyak di antara bank-bank sekelasnya.

2. PT Bank Tabungan Negara Tbk: Tahun 1897
Tahun 1897 merupakan awal berdirinya PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang saat itu disebut Postspaarbank. Pada 1950, namanya berubah menjadi Bank Tabungan Pos dan kembali berganti menjadi Bank Tabugan Negara pada 1963.
BTN mencatatkan saham perdanaya pada 17 Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan merupakan bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi aset melalui pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragunan Aset (KIK-EBA). Bank milik pemerintah ini kini menguasai pangsa pasar Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

3. PT Bank Saudara Tbk: Tahun 1906
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. pertama kali didirikan pada 1906 dengan nama Vareeniging Himpoenan Soedara oleh para saudagar batik dan kulit di Bandung, Jawa Barat. Pada 1912, Vareeniging Himpoenan Soedara mengajukan permohonan pengesahan sebagai badan hukum yang dikabulkan dengan pengesahan Anggaran Dasar berdasarkan Government Besluit No. 33 tanggal 4 Oktober 1913.
Pada 15 Juni 1974,  Perkumpulan Himpunan Saudara secara formal legar dibubarkan dan pada saat yang bersamaan didirikan PT Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS) 1906. Pada 1992, PT Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS) 1906 berubah menjadi PT Bank HS 1906. Pada 2006, PT Bank Himpunan Saudara 1906 merubah nama panggilan (call name) menjadi Bank Saudara, dan pada saat yang saat Bank Saudara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI)

4. Bank QNB Kesawan Tbk: Tahun 1913
Adalah Khoe Tjin Tek dan Owh Chooi Eng mendirikan NV Chunghwa Shangyeh (The Chinese Trading Company Limited) di Medan, Sumatera Utara, pada 1913. Sebagai pendiri Khoe Tjin Tek dan dan Owh Chooi Eng bertindak masing-masing sebagai Direktur Utama dan Komisaris Utama. NV Chunghwa Shangyeh bergerak dalam bidang simpan pinjam keuangan selain juga bergerak di bidang perdagangan umum.
Setelah kemerdekaan pada 1958 NV Chunghwa Shangyeh resmi melakukan kegiatan sebagai Bank Umum dan pada 1962 bentuk usaha berganti menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Chunghwa Shangyeh.
Pada 1965, PT Bank Chunghwa Shangyeh berganti nama menjadi PT Bank Kesawan dan untuk lebih memantapkan posisi bank maupun pengembangan usaha yang lebih baik, Kantor Pusat Bank Kesawan hijrah ke Jakarta pada 1990.
Pada 2010 silam, Qatar National Bank (QNB), lembaga keuangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, mengakusisi Bank Kesawan, dan pada 27 Desember 2011, berganti nama menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk.

5. PT Bank OCBC NISP Tbk: Tahun 1941
Bank OCBC NISP  (dikenal dengan nama Bank NISP) didirikan pada 4 April 1941 di Bandung, Jawa Barat, dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Bank ini resmi menjadi bank komersial pada 1967, bank devisa pada 1990 dan menjadi perusahaan publik di BEI pada 1994.
Pada akhir 1990-an, Bank OCBC NISP berhasil melewati krisis keuangan. Reputasi ini menarik perhatian International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, yang kemudian menjadi pemegang saham pada 2001-2010.
OCBC Bank-Singapura yang kemudian menjadi pemegang saham Bank OCBC NISP dan akhirnya menjadi pemegang saham pengendali melalui serangkaian akuisisi dan penawaran tender sejak 2004. OCBC Bank-Singapura saat ini memiliki saham sebesar 85.06% di Bank OCBC NISP.

Rabu, 25 April 2018

Softskill Task (Bahasa Inggris Bisnis 2)


Nama : Fransisco
Npm : 14114371
Kelas : 4KA10

6. The speaker was trying to make his point was often interrupted vociferously.

Answer : Incorrect
Reason : the wrong from of sentence because it has double to be (was trying and was often.

7. The Fruits were rotting because of the moisture in the crates carrying them to market.

Answer : Correct

8. Any students desiring official transcripts should complete the appropriate form.

Answer : Correct

9. The Advertisements were announcing the half-day sale received a lot of attention.

Answer : Incorrect
Reason : Because the verb 'were announcing' should be an adjective that is not followed by to be.

10. The spices flavoring the meal were quite distinctive.
Answer. Correct

Excercise 5 :

Question :

6. Those suspected in the string of robberies were arrested by the police.

Answer : Correct

7. The pizza is served in the restaurant is the tastiest in the country.

Answer : Incorrect
Reason : Because the verb 'is serve' should not followed by to be 'is'.

8. The courses are listed on the second page of the brochure have serveral prerequisites.

Answer : Incorrect
Reason : Because the verb 'are listed' should not followed by to be 'are'.

9. All the tenants were invited to the Independence Day barbecue at the apartment complex.

Answer : Correct

10. Any bills paid by the first of he month will be credited to your account by the next day.

Sejarah Bank Indonesia





Sebagai warga negara Indonesia tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan Bank Indonesia atau yang biasa di kenal dengan sebutan BI, namun mungkin hanya sebagian orang yang mengenal dan mengetahui bagaimana sejarah bank indonesia mulai dari awal keberadaannya hingga terus berkembang seperti saat ini. Bank Indonesia sendiri ialah merupakan perubahan nama serta kekuasaan dari pemerintah Hindia-Belanda ke tangan pemerintah republik Indonesia di masa awal kemerdekaan. Pada tahun 1828 pemerintah Hindia-Belanda mendirikan De Javasche Bank yang merupakan cikal bakal dari Bank Indonesia dan memiliki peranan untuk mencetak sekaligus mengedarkan uang sebagai alat tukar yang sah di wilayah kekuasaan Hindia-Belanda.
Satu abad berselang Indonesia pun telah menjadi negara yang merdeka, pada tahun 1953 Bank Indonesia di dirikan untuk menggantikan fungsi serta peranan De Javasce Bank yang merupakan bank peninggalan pada masa penjajahan Belanda kala itu. Bank Indonesia yang merupakan bank sentral memiliki tugas baru selain mencetak dan mengedarkan uang di tengah masyarakat, bank Indonesia juga memiliki fungsi lain yaitu di bidang perbankan, moneter serta pengaturan system pembayaran yang di berlakukan oleh pemerintahan pada saat itu.
Setelah 15 tahun berjalan, Pemerintah kemudian menerbitkan undang-undang Bank Sentral yang berisi tentang aturan serta tugas dan kedudukan Bank Indonesia. Dengan adanya undang-undang ini tentunya akan membedakan antara Bank Indonesia dengan bank-bank lain yang memiliki fungsi komersial. Bersamaan dengan penerbitan undang-undang baru tersebut, Bank Indonesia juga di beri tugas tambahan di dalam pemerintahan yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia mengalami krisis moneter yang berhasil melumpuhkan perekonomian saat itu, di tahun 1999 Bank Indonesia memasuki era baru dalam sejarah Bank Indonesia yaitu sebagai bank sentral independen yang mengemban tugas dan memiliki wewenang demi mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah. Keseluruhan tugas tersebut tercantum dalam ketetapan undang-undang No.23 Tahun 1999. Dengan status tersebut, Bank Indonesia tidak boleh di intervensi dari pihak manapun dan dalam bentuk apapun. Kedudukan BI sebagai bank yang independen tersebut sangat di perlukan sehingga BI mampu melakukan kewenangannya dalam pelaksanaan fungsi dan peranannya sebagai otoritas moneter secara maksimal.

Setelahnya Bank Indonesia terus mengalami perkembangan dan beberapa amandemen mengenai undang-undang Bank Indonesia kembali di lakukan yaitu di tahun 2004 yang di konsentrasikan kepada aspek penting yang berhubungan dengan wewenang serta tugas Bank Indonesia. Kemudian pada tahun 2008 di keluarkan undang-undang perubahan kedua atas UU no. 23 tahun 1999. Pada perubahan tersebut juga di tegaskan jika Bank Indonesia juga berperan sebagai bagian atas upaya menjaga stabilitas system keuangan di Indonesia. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut di tujukan agar dapat mewujudkan ketahanan nasional bagi dunia perbankan serta dapat menanggulangi efek dari krisis global dengan usaha peningkatan akses perbankan kepada pelayanan serta pembiayaan pada jangka pendek dari Bank Indonesia.
Logo Sejarah Bank Indonesia
Untuk mengedukasi masyarakat mengenai Bank Indonesia, pemerintah meresmikan museum Bank Indonesia pada tanggal 21 juli 2009 sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengetahui perjalanan sejarah Bank Indonesia dari awal berdirinya hingga saat ini. Di dalam museum tersebut pengunjung juga dapat mempelajari dampak dari berbagai kebijakan-kebijakan yang pernah di buat dari masa ke masa yang merupakan bagian dari perjalanan panjang bangsa Indonesia terutama dalam bidang ekonomi hingga saat ini.


Sabtu, 14 April 2018

Sistem Informasi Perbankan Tugas 2

Pada tanggal 25 Maret 2018 PT. Fransisco mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank OPQ senilai Rp. 60.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24%.Hitunglah cicilan setiap bulannya jika di hitung dengan metode Sliding Rate.

Sliding Rate
Bunga = %bunga 1 tahun x (sisa pinjaman) / 12 bulan
Angsuran bulan ke-1 :
Pokok pinjaman : Rp 5.000.000
Bunga = 24% x Rp 60.000.000 : 12 bulan = Rp 1.200.000
Jumlah Angsuran 1 : Rp 6.200.000
Angsuran bulan ke-2 :
Pokok pinjaman : Rp 5.000.000
Bunga = 24% x Rp 55.000.000 : 12 bulan = Rp 1.100.000
Jumlah angsuran 2 : Rp 6.100.000
Tabel Perhitungan Kredit
Dengan Sliding Rate
Bulan
Tgl Angsuran
Angsuran
Pokok
Bunga
Saldo Akhir

1
25-04-2018
6.200.000
4.000.000
1.200.000
55.000.000

2
25-05-2018
6.100.000
4.000.000
1.100.000
50.000.000

3
25-06-2018
6.000.000
4.000.000
1.000.000
45.000.000

4
25-07-2018
5.900.000
4.000.000
900.000
40.000.000

5
25-08-2018
5.800.000
4.000.000
800.000
35.000.000

6
25-09-2018
5.700.000
4.000.000
700.000
30.000.000

7
25-10-2018
5.600.000
4.000.000
600.000
25.000.000

8
25-11-2018
5.500.000
4.000.000
500.000
20.000.000

9
25-12-2018
5.400.000
4.000.000
400.000
15.000.000

10
25-01-2018
5.300.000
4.000.000
300.000
10.000.000

11
25-02-2018
5.200.000
4.000.000
200.000
5.000.000

12
25-03-2018
5.100.000
4.000.000
100.000
0

Jumlah
67.800.000
48.000.000
7.800.000

Sistem Informasi Perbankan Tugas 1

Pada tanggal 25 Maret 2018 PT. Fransisco mendapat persetujuan pinjaman investasi dari Bank OPQ senilai Rp. 60.000.000,- untuk jangka waktu 1 tahun. Bunga yang dibebankan sebesar 24%.Hitunglah cicilan setiap bulannya jika di hitung dengan metode Flat Rate.
Jawaban :
Flat Rate

Menghitung pokok pinjaman (pj) per bulan sebagai berikut :
Pokok pinjaman yang harus dibayar setiap bulan adalah
PJ = jumlah pinjaman / jangka waktu
PJ = Rp 60.000.000 / 12 bulan = Rp  5.000.000

Menghitung bunga (bg) per tahun :
BG = bunga x nominal pinjaman x 1/12 bulan
BG = 24 % x Rp 60.000.000 x 1/12 bulan = Rp 1.200.000

Jadi jumlah angsuran setiap bulan adalah
Pokok pinjaman Rp 5.000.000
Bunga Rp 1.200.000
Jumlah angsuran Rp 6.200.000
Jumlah angsuran ini setiap bulan sama sampai dengan 12 bulan dan jika diuraikan dalam bentuk tabel hasilnya sebagai berikut :
Tabel Perhitungan Kredit
Dengan Flat Rate

Bulan
Tgl Angsuran
Angsuran
Pokok
Bunga
Saldo Akhir

1
25-04-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
55.000.000

2
25-05-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
50.000.000

3
25-06-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
45.000.000

4
25-07-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
40.000.000

5
25-08-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
35.000.000

6
25-09-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
30.000.000

7
25-10-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
25.000.000

8
25-11-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
20.000.000

9
25-12-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
15.000.000

10
25-01-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
10.000.000

11
25-02-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
5.000.000

12
25-03-2018
6.200.000
5.000.000
1.200.000
0

Jumlah
74.400.000
60.000.000
14.400.000