Minggu, 13 November 2016

CONTOH KECERDASAAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) PADA PERMAINAN GAME LOGIC WOLD , SHEEP AND VEGETABLE

Nama  : Fransisco
Npm : 14114371
Kelas : 3KA10
MATA KULIAH : Peng.Teknologi Sistem Cerdas

1.        Instalasi Permainan
   
Instalasi permainan ini cukup mudah. Download pada alamat :
Game ini termasuk dalam ketegori game flash dan game portable. Kamu bisa memainkannya secara online. Klik link download untuk memainkannya secara online. Tapi jika kamu ingin menyimpannya di komputer kamu sebagai oleh-oleh, gampang saja. Klik download terlebih dahulu, terus Save As halaman browser kamu (CTRL + S). Itu akan menyimpan game flash yang satu ini.

2. Penjelasan Permainan
Di game ini, menceritakan seorang petani yang ingin menyebrangkan sayuran hasil panen dan sekaligus domba peliharaannya. Tetapi tidak semudah itu, ada serigala yang berada di belakang domba siap memakan domba milik petani tersebut jika petani meninggalkannya ke sebrang. Kemudian, jika domba ditinggal sendiri bersama kubisnya maka domba akan memakan sayuran tersebut.Petani tersebut menyebrang dengan sebuah perahu di sana yang digunakan untuk menyeberang.




Kelihatannya mudah, Tapi tidak semudah itu.coba bagaimana cara nya supaya bisa pindah ke sebrang tanpa ada yang termakan. Dengan aturan sebagai berikut:
Perahu hanya bermuatan 2 tempat .
Perahu  tersebut bisa di naiki dengan bebas sesuai muatan yang ada . Seperti petani dengan sayuran, petani dengan domba atau petani dan serigala.
Jika salah membawa maka pasti ada yang termakan,jika petani membawa sayuran pasti domba di makan serigala, begitu juga kita bawa serigala pasti domba memakan sayuran Jadi usahakan, supaya setiap  yang petani bawa tidak salah.


3. Cara melakukan permainan



   Mulai bermain
Cara menyelesaikannya yaitu :
    1.      Sebrangkan domba 










     2.      Setelah di sebrang, keluarkan dombanya lalu nyebrang lagi









   3.      Sebrangkan sayuran 











    4.      Setelah di sebrang, Keluarkan sayurnya masukkan dombanya lalu nyebrang lagi












     5.      Keluarkan dombanya, masukkan serigala, nyebrang lagi











    6.      Keluarkan serigala, nyebrang lagi









   7.      Masukkan dombanya, nyebrang lagi lalu keluarkan








 8.Misi nya Terselesaikan 








4.        Fungsi
            Fungsi dari permainan tersebut merupakan permainan untuk melatih otak dan pikiran  dalam mengatur strategi yang baik dalam penyelesaian masalah.
Fungsi dari permainan ini bertujuan untuk otak,pikiran dan IQ kita supaya dapat berkerja lebih baik lagi.
Aplikasi tersebut supaya berguna pada yang menggunakan nya untuk melakukan strategi atau taktik yang sebaik mungkin,supaya di saat kita di perhadapkan pada posisi yang sulit kita bisa dapat berfikir strategi atau taktik yang akan kita gunakan  agar terselesaikan dengan mudah.aplikasi permainan tersebut terlihat simple tapi berguna untuk di anak2 atau pun dewasa karena aplikasi permainan tersebut bersifat mendidik dan menggerakan otak kita supaya berfikir.

 5.        Kegunaan
           Kegunaan dari aplikasi permainan tersebut memiliki peran yang baik pada masyarakat  dengan menggunakan AI (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) di bidang pendidikan dan pembelajaran melalui game, namun tidak hanya itu saja, dengan ada nya contoh dari game tersebut banyak sekali seseorang mengembangkan supaya taktik atau pola pikir kita bisa lebih bekerja lagi.


 6.      Kekurangan
Di Aplikasi permainan tersebut terlihat jelas kekurangan nya,berikut ini beberapa kekurangan pada game tersebut :
1.     Tampilan Grafik  yang kurang.
2.      Tampilan yang kurang atraktif.
3.      Level permainan yang hanya 1 level saja.
4.      Tidak ada nya visual studio nya.

      7.      Kelebihan
Memliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks,mudah digunakan, simpel, dan menyenangkan. Dapat digunakan untuk pembelajaran siswa siswi yang berada di tinggkat menengah maupun pengguna yang ingin mengetes kemampuan berfikir simpel. Karena aplikasi ini dibuat terlihat sulit tetapi solusi keluarannya yang mudah. Permainan ini dapat didownload dan digunakan dengan free.

      8.     Daftar Pustaka















8. REPRESENTASI PENGETAHUAN: LOGIKA PREDIKAT

8.1 Fungsi-Fungsi Logika Predikat
Logika predikat sebenarnya adalah logika proposional ditambah dengan hal-hal baru seperti kuantor, universe of discourse, term, predikat dan fungsi dengan masalah pengkuantoran dan menambah istilah-istilah baru.
Istilah dalam Logika Predikat:
• Term : kata benda atau subjek
• Predikat : properti dari term
• Fungsi proposisional=fungsi
• Kuantor
– Universal: yang selalu bernilai benar ().
– Eksistensial: bisa bernilai benar atau salah().
Contoh Logika Predikat:
• Nani adalah ibu dari Ratna.
• Term=nani , ratna
• Predikat=adalah ibu dari
• Fungsi=ibu(nani,ratna) ; M(n,r)
Bentuk logika predikat:
M(n,r)→¬M(r,n)

8.2 Logika dan Set Order Pertama
Disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk merepresentasikan masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan proposisi.

• Logika predikat dapat memberikan representasi fakta-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well form).
• Syarat-syarat symbol dalam logika predikat :
– himpunan huruf, baik huruf kecil maupun huruf besar dalam abjad.
– himpunan digit (angka) 0,1,2,…9
– garis bawah “_”
– simbol-simbol dalam logika predikat dimulai dengan sebuah huruf dan diikuti oleh sembarang rangkaian karakter-karakter yang diijinkan.
– simbol-simbol logika predikat dapat merepresentasikan variable, konstanta, fungsi atau predikat.
• Konstanta : objek atau sifat dari semesta pembicaraan.
Penulisannya diawali dengan huruf kecil, seperti : pohon, tinggi. Konstanta true (benar) dan false (salah) adalah simbol kebenaran (truth simbol).
• Variable : digunakan untuk merancang kelas objek atau sifat-sifat secara umum dalam semesta pembicaraan. Penulisannya diawali dengan huruf besar, seperti : Bill, Kate.
• Fungsi : pemetaan (mapping) dari satu atau lebih elemen dalam suatu himpunan yang disebut domain fungsi ke dalam sebuah elemen unik pada himpunan lain yang disebut range fungsi. Penulisannya dimulai dengan huruf kecil. Suatu ekspresi fungsi merupakan symbol fungsi yang diikuti argument.
• Argument adalah elemen-elemen dari fungsi, ditulis diapit tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma.
• Predikat : menamai hubungan antara nol atau lebih objek dalam semesta pembicaraan. Penulisannya dimulai dengan huruf kecil, seperti : equals, sama dengan, likes, near.

8.3 Quantifier Universal
Dalam logika predikat , kuantifikasi universal merupakan jenis quantifier , sebuah konstanta logis yang ditafsirkan sebagai "diberi" atau "untuk semua". Ini mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh setiap anggota dari domain wacana. Dalam istilah lain, itu adalah predikasi dari properti atau hubungan dengan setiap anggota domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalam lingkup dari quantifier universal benar dari setiap nilai dari variabel predikat .
Hal ini biasanya dilambangkan dengan berbalik A () operator logika simbol , yang bila digunakan bersama-sama dengan variabel predikat, disebut quantifier universal  ("x", " (x)", atau kadang-kadang dengan "(x) "saja). Kuantifikasi Universal berbeda dari kuantifikasi eksistensial ("ada ada"), yang menegaskan bahwa properti atau relasi hanya berlaku untuk setidaknya satu anggota dari domain.
• Contoh 1 :
(x) (x + x = 2x)
“untuk setiap x (dimana x adalah suatu bilangan), kalimat x + x = 2x adalah benar.”
• Contoh 2 :
(x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> x adalah binatang).
Kebalikan kalimat “bukan kucing adalah binantang” ditulis :
(x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> ~x adalah binatang)
dan dibaca :
- “setiap kucing adalah bukan binantang”
-“semua kucing adalah bukan binantang”

8.4 Quantifier Existensial
Dalam logika predikat , suatu kuantifikasi eksistensial adalah jenis quantifier , sebuah konstanta logis yang ditafsirkan sebagai "ada ada," "ada setidaknya satu," atau "untuk beberapa." Ini mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh setidaknya satu anggota dari domain wacana . Dalam istilah lain, itu adalah predikasi dari properti atau hubungan dengan setidaknya satu anggota dari domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalam lingkup dari quantifier eksistensial adalah benar dari setidaknya satu nilai dari variabel predikat .
Hal ini biasanya dilambangkan dengan E berubah () operator logika simbol , yang bila digunakan bersama-sama dengan variabel predikat, disebut quantifier eksistensial ("x" atau " (x)"). Kuantifikasi eksistensial berbeda dari kuantifikasi universal ("untuk semua"), yang menegaskan bahwa properti atau hubungan berlaku untuk semua anggota domain.
• Contoh 1 :
(x) (x . x = 1)
Dibaca : “terdapat x yang bila dikalikan dengan dirinya sendiri hasilnya sama dengan 1.”
• Contoh 2 :
(x) (gajah(x) nama(Clyde))
Dibaca : “beberapa gajah bernama Clyde”.

8.5 Resolusi Logika Predikat
Resolusi pada logika predikat pada dasarnya sama dengan resolusi pada logika proposisi, hanya saja ditambah dengan unifikasi.Pada logika predikat, prosedur untuk membuktikan pernyataan P dengan beberapa pernyataan F yang telah diketahui, dengan menggunakan resolusi, dapat dilakukan melalui algoritma sebagai berikut :
1.      Konversikan semua proposisi F ke bentuk klausa
2.      Negasikan P, dan konversikan hasil negasi tersebut ke bentuk klausa.Tambahkan   kehimpunan klausa yang telah ada pada langkah
3.      Kerjakan hingga terjadi kontradiksi atau proses tidak mengalami kemajuan :
o   Seleksi 2 klausa sebagai klausa parent
o   Bandingkan (resolve) secara bersama-sama. Klausa hasil resolve tersebut  resolvent. Jika ada pasangan literal T dan ¬T2 sedemikian hingga keduanya dapat dilakukan unifikasi, maka salah satu T1 dan T2 disebut sebagai complementary literal. Jika ada lebih dari 1 complementary literal, maka hanya sepasang yang dapat meninggalkan resolvent
o   Jika resolvent berupa klausa kosong, maka ditemukan kontradiksi. Jika tidak, tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada
Contoh kasus :
Misalkan terdapat pernyataan-pernyataan sebagai berikut :
1.      Andi adalah seorang mahasiswa
2.      Andi masuk Jurusan Elektro
3.      Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik
4.      Kalkulus adalah matakuliah yang sulit
5.      Setiap mahasiswa teknik pasti akan suka kalkulus atau akan membencinya
6.      Setiap mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu matakuliah
7.      Mahasiswa yang tidak pernah hadir pada kuliah matakuliah sulit, maka mereka pasti tidak suka terhadap matakuliah tersebut
8.      Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus
Maka harus terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk klausa sebagai berikut :
1. Mahasiswa (Andi)
2. Elektro (Andi)
3. ¬ Elektro (x1) v Teknik (v1)
4. Sulit (Kalkulus)
5. ¬Teknik (x2) v suka (x2, Kalkulus) v benci (x2, Kalkulus)
6. Suka (x3, f1 (x3))
7. ¬Mahasiswa (x4) v ¬ sulit (y1) v hadir (x4, y1) v ¬ suka (x4, y1)
8. ¬Hadir (Andi, Kalkulus)

REFERENSI:
·         sandimcs.blogspot.com/2014/05/logika-predikat.html



7. REPRESENTASI PENGETAHUAN: LOGIKA PROPOSISI

7.1 Logika dan Set
Representasi pengetahuan dengan symbol logika merupakan bagian dari penalaran eksak.Merupakan bagian yang paling penting dalam penalaran adalah mengambil kesimpulan dari premis. Dan Logika dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles (abad ke 4 SM) didasarkan pada silogisme, dengan dua premisdan satu konklusi.
Contoh :
– Premis : Semua wanita adalah makhluk hidup
– Premis : Milan adalah wanita
– Konklusi : Milan adalah makhluk hidup

Cara lain merepresentasikan pengetahuan adalah dengan Diagram Venn.








Diagram Venn merepresentasikan sebuah himpunan yang merupakan kumpulan objek. Objek dalam himpunan disebut elemen.
A ={1,3,5,7} ,  B = {….,-4,-2,0,2,4,…..} ,  C = {pesawat, balon}
Symbol epsilon ε menunjukkan bahwa suatu elemen merupakan anggota dari suatu himpunan, contoh : 1 ε A . Jika suatu elemen bukan anggota dari suatu himpunan maka symbol yang digunakan , contoh : 2 A.Jika suatu himpunan sembarang, misal X dan Y didefinisikan bahwa setiap elemen X merupakan elemen Y, maka X adalah subset dari Y, dituliskan : X Y atau Y X.



Operasi-operasi Dasar dalam Diagram Venn:
– Interseksi (Irisan)
C = A ∩ B C = {x U | (x A) (x B)}
Dimana : ∩ menyatakan irisan himpunan | dibaca “sedemikian hingga” operator logika AND








– Union (Gabungan)
C = A B C = {x U | (x A) (x B)}
Dimana : menyatakan gabungan himpunan  operator logika OR








– Komplemen
A’ = {x U | ~(x A) }
Dimana : ’ menyatakan komplemen himpunan ~ operator logika NOT







7.2 Operator Logika
            Suatu Proposisi merupakan suatu statemen atau pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE). Dalam Propositional Logic fakta dilambangkan dengan simbol misalnya P, Q dan R. Lambang-lambang tersebut dihubungkan dengan relasi-relasi logika
Dengan menggunakan operator logika:







Tabel Kebenaran Logika
Contoh Logika Proposisi                :

Contoh Proposisi
Nilai
Ibukota Jawa Timur adalah Surabaya
TRUE
100 > 90
TRUE
Mata uang Indonesia adalah Dollar
FALSE



7.3 Tautologi, Kontradiksi, dan Contingent
Ø  Tautologi

Suatu ekspresi logika yang selalu bernilai benar di dalam tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada didalamnya.

Example :

Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kuliah.
Jawab : Diubah ke variabel proposisional :
A = Tono pergi kuliah
B = Tini pergi kuliah
C = Siska tidur

Diubah menjadi ekspresi logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan. Ekspresi logika 1 dan 2 adalah premis-premis, sedangkan logika 3 adalah kesimpulan.
1.      A → B (premis)
2.      C → B (premis)
3.      (A v C)→B (kesimpulan)

Selanjutnya, dapat ditulis dan buatlah tabel kebenarannya dari ekspresi logika tersebut :
((A B) ^ (C B)) ((A v C) B)

A
B
C
AB
CB
(AB)^(CB)
AvC
(AvC)B
F
F
F
T
T
T
F
T
T
F
F
T
T
F
F
T
F
T
F
T
F
T
T
T
F
T
T
F
T
T
T
T
T
T
T
T
T
F
F
F
T
F
T
F
T
T
F
T
F
F
F
T
F
T
T
T
F
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
Jadi ekspresi logika diatas adalah tautology karena pada table kebenarannya semua pasangannya menghasilkan nilai T dan argument tersebut valid.

Ø  Kontradiksi

Suatu ekspresi logika yang selalu bernilai salah di dalam tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenarannya dari proposisi-proposisi yang berada di dalamnya.


Example :

Lihat ekspresi logika dari suatu pernyataan berikut dan buat tabel kebenarannya:

((A v B) ^ ¬A) ^ ¬B
A
B
¬A
¬B
(A v B)
((A v B) ^ ¬A)
F
F
T
T
F
F
F
T
T
F
T
T
T
F
F
T
T
F
T
T
F
F
T
F
Jadi, ekspresi logika di atas terjadi kontradiksi.

Ø  Contingent

Suatu ekspresi logika yang mempunyai nilai benar dan salah di dalam tabel kebenarannya, tanpa mempedulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang berada di dalamnya.

Example :

Lihat ekspresi logika dari suatu pernyataan berikut dan buat tabel kebenarannya:
((A ^ B) → C) → A

A
B
C
A ^ B
(A ^ B) C
F
F
F
F
T
F
F
F
T
F
T
F
F
T
F
F
T
F
F
T
T
F
T
F
T
F
F
F
T
T
T
F
T
F
T
T
T
T
F
T
F
T
T
T
T
T
T
T

Nilai-nilai kebenaran pada nilai kebenaran sebagai hasil akhir di tabel kebenaran tidak harus selalu berurutan antara  F dan T, yang penting ada T dan ada F.

7.4 Resolusi Logika Proposisi
Resolusi merupakan suatu teknik pembuktian yang lebih efisien, sebab fakta-fakta yang akan dioperasikan terlebih dahulu dibawa ke bentuk standar yang sering disebut dengan nama klausa. Pembuktian suatu pernyataan menggunakan resolusi ini dilakukan dengan cara menegasikan pernyataan tersebut, kemudian dicari kontradiksinya dari pernyataan-pernyataan yang sudah ada.
Resolusi adalah suatu aturan untuk melakukan inferensi yang dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus conjunctive normal form (CNF). Pada logika proposisi, prosedur untuk membuktikan proposisi P dengan beberapa aksioma F yang telah diketahui, dengan menggunakan resolusi.
Algoritma resolusi :
(1) Konversikan semua proposisi F ke bentuk CNF.
(2) Negasikan P, dan konversikan hasil negasi tersebut ke bentuk klausa. Tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada pada langkah 1.
(3) Kerjakan hingga terjadi kontradiksi atau proses tidak mengalami kemajuan :
a. Seleksi 2 klausa sebagai klausa parent.
b. Bandingkan (resolve) secara bersama-sama. Klausa hasil resolve tersebut dinamakan resolvent. Jika ada pasangan literal L dan L, eliminir dari resolvent.
c. Jika resolvent berupa klausa kosong, maka ditemukan kontradiksi. Jika tidak, tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada.
Contoh apabila diterapkan dalam kalimat:
P : Andi anak yang cerdas.
Q : Andi rajin belajar.
R : Andi akan menjadi juara kelas.
S : Andi makannya banyak.
T : Andi istirahatnya cukup.
Kalimat yang terbentuk (basis pengetahuan) menjadi :
1. P : Andi anak yang cerdas.
2. (P Q) → R : Jika Andi anak yang cerdas dan Andi rajin belajar, maka Andi akan menjadi juara kelas.
3. (S T) → Q : Jika Andi makannya banyak atau Andi istirahatnya cukup, maka Andi rajin belajar.
4. T : Andi istirahatnya cukup.
Setelah dilakukan konversi ke bentuk CNF, didapat:
1. P : Andi anak yang cerdas.
2. P Q R : Andi tidak cerdas atau Andi tidak rajin belajar atau Andi akan menjadi juara kelas.
3. S Q : Andi tidak makan banyak atau Andi rajin belajar.
4. T Q : Andi tidak cukup istirahat atau Andi rajin belajar.


REFERENSI:
·         ogi01.blogspot.com/2014/04/logika-proposisi-konjungsi-disjungsi.html