Kamis, 14 Januari 2016

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI

Dimensi Struktur Organisasi

Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen, dan rentang kendali) menghasilkan struktur organisasi, Para peneliti dan praktisi manajemen berusaha untuk mengembangan pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja, sikap, keefektifan, dan variabel lainnya. Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan.

Formalisasi
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.

Sentralisasi
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.

Kerumitan
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.

Departementalisasi

Adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan.
Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi yaitu :
•         Berdasarkan Fungsional
•         Berdasarkan Produk
•         Berdasarkan Pelanggan
•         Berdasarkan Geografis
•         Berdasarkan Matriks



Departementalisasi berdasarkan Fungsi
Pada pembagian ini orang yang memiliki fungsi yang terikat dikelompokkan menjadi satu. Umum terjadi pada organisasi kecil dengan sumber daya terbatas dengan produksi lini produk yang tidak banyak. Biasanya dibagi dalam bagian keuangan, pemasaran, umum, produksi, dan lain sebagainya.


Kelebihan: kerja lebih efisien, pengawasan menjadi lebih mudah.
Kekurangan: sulit mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan yang berbeda, pertanggung jawaban menjadi kurang jelas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8qIiGWiK9lHQXKWsIxFgPwuhgLsbMyZNkTgxz1rQMTrnqsB_d5FdvnKtEBi2zKiB3ymLGN_jSI9feB-TDpGDDlfFKdsu9U1_icpQbixs6fE1HPFFCsDWs3DWLKzsnBfith4s78FnOEiY/s400/fungsi.jpg

Departementalisasi berdasarkan Produk

Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.

Kelebihan: pengambilan keputusan menjadi semakin cepat, koordinasi menjadi lebih mudah, dan pertanggungjawaban jelas.
Kekurangan: biaya operasional meningkat, duplikasi kegiatan/fungsi, pandangan sempit yang mengutamakan divisi/bagiannya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpKNIIrA0ZTw3KQHU313jh7qVHJQrEXa-dTdr8OsVSONXqtYdHM0DgTjlSk4q_xcugVrkR_UvcCd8xu_R-hntLCzwNXq985qk9nBervmt5QoG9Ipl-GgrI7mARzpQMw2NvGi_9E9GIPw0/s400/produk.jpg


Departementalisasi berdasarkan Pelanggan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfxk53TDhE31yQvGSjugQVbgiQQEoRqJThntSAVm1XDDFPulHz8OGArFFHq67iDHciO1L5NtJGU39sNiNTpRcrnyXgs8BsTVN7GHtdSSHsIp0adULx7pWtl6qUkfq2V7yEGdCx1ZqSjp0/s400/pelanggan.jpg


Departementalisasi berdasarkan Geografis
Pada jenis departementalisasi ini wilayah dibagi ke dalam Departementalisasi,
Di mulai dari Manajer Pemasaran, dan di bagi menjadi 2, yaitu bagian penjualan dan bagian promosi. Kedua bagian ini lalu menyalurkan ke setiap wilayah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCbQrpeyKIF7N2V-j-wpWk0eKcYN9NUNw8amWLDVW1u18NgjxWPRgyBcfM4jpHFg8QR0uYv48GkqRkzxFCq4nJwD1mNMtHHpSXuDSarWMkx_sf7ncPOKRnUCvWlqCXDE2tsP98NpMFyNU/s400/geografis.jpg


Departementalisasi berdasarkan Matriks 

Bentuk organisasi matriks marupakan gabungan dari departementalisasi menurut fungsional dan departementalisasi menurut proyek. Seorang pegawai dapat memiliki dua posisi baik secara fungsi maupun proyek sehingga otomatis akan memiliki dua atasan / komando ganda. Proyek biasanya diadakan secara tidak menentu dan sifatnya tidak tetap.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJFDhOA__gJJ-vpbmI-hDf-Ot_eesZr2Q7ZcMybqkEvjSNKvijczXRKU9xbWmDpTpmipW0mmr5H3h9wIEkT7wa4uF0O4MGZn7P1m1Fj147NH3_UKDrhawcQ8PK5W5THMfUfX8IDsf__cE/s400/matriks.jpg

Model-model Desain Struktur Organisasi
Ada dua model ekstrem dari desain organisasi, yaitu
  • Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.
  • Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Berikut ini adalah salah satu contoh STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTKkOPGcc0wn5BxHp-pEQ4OJMYti2QF6GdEOXUoEPWQaRYPoum4SK28ZudaDyRMstjWbZ64CWLiNu4RkCeH7gYySAF9OdJwtOdW5HQLBecTyTKD4jNnzdfJJ_p_RRZ1cj7LNUA53ioYA/s1600/Bagan%252BOrganisasi%252BSekolah%255B1%255D.jpg
Adapun struktur organisasi sekolah di bagi ke dalam beberapa komponen dengan perannya masing-masing seperti berikut ini dan Analisa dari struktur tersebut :

Kepala sekolah
Di sini kepala sekolah berperan sebagai Manager, Edukator, Administrator, Leader Motivator dan juga Inovator.

Wakil kepala sekolah
Wakil kepala sekolah perannya membantu kepala sekolah dalam melakukan berbagai kegiatan seperti
menyusun rencana, pengarahan, pengorganisasian, pengawasan, penilaian, pengembangan keunggulan, menyusun laporan maupun ketenagakerjaan.

Bagian kurikulum
Peran dari bagian kurikulum di sini adalah untuk menyusun kalender pendidikan, menyusun pembagian tugas para guru maupun jadwal pelajaran, mengatur pelaksanaan program pengayaan, mengatur mutasi siswa maupun menyusun laporan.

Kesiswaan
Beberapa peran dari kesiswaan yaitu untuk mengatur pelaksanaan bimbingan konseling, menyusun pelaksanaan ekstra kurikuler, menyelenggarakan olah raga, menyeleksi calon penerima beasiswa.

Bagian sarana dan prasarana
Struktur di sini memiliki peran untuk merencanakan kebutuhan prasarana penunjang kegiatan belajar, mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana, menyusun laporan. Adapun di bagi masih dibagi menjadi dua bagian yaitu pustakawan sekolah dan pengelola laboratorium.

Ketatausahaan
Ketatausahaan memiliki peran untuk menyusun laporan program kerja, mengelola keuangan sekolah, Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, menyusun administrasi perlengkapan, pembinaan dan juga pengembangan karir pegawai tata usaha di sekolah

Guru
Guru di sini perannya melaksanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan analisis hasil ujian, melakukan kegiatan penilaian proses belajar, mengisi daftar nilai siswa, dan sebagainya.

Wali kelas
Wali kelas di sini berperan penuh dalam pengelolaan kelas.

Guru pembimbing dan konseling
Beberapa perannya yaitu menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling, memberikan layanan bimbingan kepada para siswa, menyusun laporan dan sebagainya

Dengan dibuat
 struktur organisasi sekolah tersebut, maka akan tercipta sebuah tatanan yang sesuai dengan peran dan kapasitas masing-masing komponen.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar